Powered By Blogger

Minggu, 02 Januari 2011

cek list pemeriksaan Hb dan Ht

Pemeriksaan Hemoglobin (Hb)
1.      Nilai normal dewasa pria 13.5-18.0 gram/dL, wanita 12-16 gram/dL, wanita hamil 10-15 gram/dL
2.      Nilai normal anak 11-16 gram/dL, batita 9-15 gram/dL, bayi 10-17 gram/dL, neonatus 14-27 gram/dL

ü  Hb rendah (<10 gram/dL) biasanya dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. Sebab lainnya dari rendahnya Hb antara lain pendarahan berat, hemolisis, leukemia leukemik, lupus eritematosus sistemik, dan diet vegetarian ketat (vegan). Dari obat-obatan: obat antikanker, asam asetilsalisilat, rifampisin, primakuin, dan sulfonamid. Ambang bahaya adalah Hb < 5 gram/dL.
ü  Hb tinggi (>18 gram/dL) berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD (bronkitis kronik dengan cor pulmonale), dehidrasi / diare, eritrositosis, polisitemia vera, dan pada penduduk pegunungan tinggi yang normal. Dari obat-obatan: metildopa dan gentamisin.

Hematokrit

1.      Nilai normal dewasa pria 40-54%, wanita 37-47%, wanita hamil 30-46%
2.      Nilai normal anak 31-45%, batita 35-44%, bayi 29-54%, neonatus 40-68%
Hematokrit merupakan persentase konsentrasi eritrosit dalam plasma darah. Secara kasar, hematokrit biasanya sama dengan tiga kali hemoglobin.
ü  Ht tinggi (> 55 %) dapat ditemukan pada berbagai kasus yang menyebabkan kenaikan Hb; antara lain penyakit Addison, luka bakar, dehidrasi / diare, diabetes melitus, dan polisitemia. Ambang bahaya adalah Ht >60%.
ü  Ht rendah (< 30 %) dapat ditemukan pada anemia, sirosis hati, gagal jantung, perlemakan hati, hemolisis, pneumonia, dan overhidrasi. Ambang bahaya adalah Ht <15%.

CHEKLIST PENGUKURAN Hb SAHLI
A.     Tujuan
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan keterampilan dalam melakukan pengukuran Hb sahli
B.     Konsep teori
Hemoglobin adalah suatu substansi protein dalam sel-sel darah merah oksigen. Nilai hemoglobin yang tinggi dapat disebabkan karena hemokonsentrasi akibat dehidrasi. Nilai hemoglobin yang rendah berhubungan dengan masalah klinis seperti anemia.

Dewasa : Pria : 13,5-18 g/dl, wanita : 12-16 g/dl.
Anak : Bayi baru lahir : 12-24 g/dl ; 6 bulan sapai 1 tahun: 10-15 g/dl ; 5 tahun sampai 14 tahun : 11-16 g/dl.

Masalah-masalah klinis :
·      Penurunan kadar : anemia, kanker, penyakit-penyakit ginjal, pemberian cairan intravena yang berlebihan, penyakit Hodkin’s.
·      Obat-obat yang dapat menurunkan hasil hemoglobin: antibiotic, aspirin, obat-obat antineoplasma, doksapram (Dopram), indometasin (Indocin), sulfonamida, primaquin, rifampin, trimetadiun (Tridione)
·      Peningkatan  kadar : Dehidrasi/hemokonsentrasi, polisitemia, tempat yang tinggi, penyakit paru obstruktif menahun (PPOM) seperti emfisema dan asma, gagal jantung kongestif (GJK), luka bakar yang hebat.

v Darah vena
Ambil 5 sampai 7 ml darah vena dan masukkan ke dalam tabung bertutup jingga muda. Hindari hemolisis. Tabung pediatric juga  dapat digunakan.
v Darah kapiler
Tusuk daun telinga, jari atau tungkai dengan jarum steril. Jangan menekan daerah yang ditusuk kuat-kuat karena cairan dan darah akan diambil. Buang tetesan darah pertama. Kumpulkan tetesan darah dalam pipet kecil bertutup karet kecil atau tabung mikrohematokrit. Masukkan darah ke dalam tabung dengan pelarut.

C.      Tujuan
Untuk mengetahui kadar hemoglobin pasien

D.     Indikasi
a.    Pasien anemia
b.    Pasien yang diduga anemia
c.     Pasien yang mengalami masalah hematologi
E.      Prosedur pelaksanaan
1)    Tahap pra interaksi
a.    Cek catatan medic pasien
b.    Cuci tangan
c.     Siapkan alat-alat
·      Hb set
·      Kapas alcohol 70 % dalam tempatnya
·      Blood lanset steril
·      Bengkok
·      HD O,1 N dalam tempatnya
·      Handscoon steril
2)    Tahap orientasi
a.    Berikan salam, panggil nama klien dengan namanya
b.    Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
c.     Beri kesempatan klien untuk bertanya

3)    Tahap kerja
a.    Jelaskan prosedur pada klien
b.    Tutup ruangan atau tirai ruangan
c.     Cuci tangan
d.    Pakai sarung tangan
e.    Masukkan HD 0,1 ke dalam tabung hermometer
f.      Desinfeksi ujung jari dengan kapas alcohol 70 %
g.    Tusuk jari dengan blood lanset steril
h.    Hisap darah dengan pinset hemoglobin sampai garis tanda 0,02ml
i.      Bersihkan darah pada sebelah luar ujung pinset
j.      Segera mengalirkan darah dari pinset kedalam tabung hemoglobin
k.    Membilas darah yang tertinggal 2 sampai 3 kali dengan HD dalam tabung hermometer.
l.      Diaduk dan ditangguhkan 3-10 menit
m.  Menambah aqudes stetes demi stetes sampai terjadi persamaan warna harus dicapi dalam waktu 5 menit
n.    Membaca kadar Hb dengan satuan gram % darah

4)    Tahap terminasi
a.    Tepat dalam mengambil darah 0,02 ml
b.    Membilas darah pada pipet dengan HD
c.     Mencampur dan mengaduk
d.    Tidak ada gelembung udara dalam Hb set
e.    Membandingkan warna pada cahaya terang
f.      Waktu tepat




CHEKLIST SKIN TEST
A.     Tujuan praktikum
1)    Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan keterampilan dalam melakukan pengukuran Hb sahli.
2)    Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa :
a.       Mampu menjelaskan penngertian memberikan obat secara intracutan.
b.      Mampu menunjukkan tempat pelaksanaan pemberian obat-obat secara intracutan.
c.       Mampu melaksanakan pemberian obat-obatan secara intracutan.
B.     Konsep teori
Injeksi intracutan merupakan injeksi yang ditusukkan pada lapisan dermis atau dibawah epidermis atau permukaan kulit. Injeksi ini dilaksanakan secara terbatas , karena hanya sejumlah kecil obat yang dapat dimasukkan. Car ini lazim digunakan untuk tes tuberculin dan tes untuk mengetahui tes reaksi alergi terhadap obat tertentu serta vaksinasi. Kadang-kadang car ini digunakan pada anastesi local kemudian dilanjutkan untuk injeksi pada area yang lebih dalam. Area yang lazim digunakan injeksi intracutan adalah lengan bawah bagian dalam, dada bagian atas dan punggung pada area scapula.
C.      Tujuan
Untuk mengetahui reaksi alergi seseorang terhadap antibiotic.

D.     Indikasi
Pasien yang diduga mengalami reaksi alergi terhadap antibiotik
E.      Prosedur pelaksanaan
1)    Tahap pra interaksi
a.    Cek catatan medic pasien
b.    Cuci tangan
c.     Siapkan alat-alat
·      Semprit dan jarum steril no 18, 20, atau jarum khusus
·      Obat-obatan yang dibutuhkan
·      Korentang steril dalam tempatnya
·      Kapas alcohol ditempatnya
·      Gergaji ampul
·      Cairan aquades
·      Bak semprit steril yang tertutup, didalamnya sudah diberi alas untuk tempat semprit.
·      Bengkok berisi desinfektan, untuk tempat semprit jarum yang sudah dipakai
·      Perlak dan alasnya
·      Baskom berisi desinfektan untuk cuci
·      Handuk
·      Buku catatan pemberian obat
·      Betadine
·      Handscone steril

2)    Tahap orientasi
a.    Berikan salam, panggil nama klien dengan namanya
b.    Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
c.     Beri kesempatan klien untuk bertanya
d.    Mengatur posisi pasien

3)    Tahap kerja
a.    Jelaskan prosedur pada klien
b.    Dekatkan alat kedekat pasien
c.     Tutup ruangan atau tirai ruangan
d.    Cuci tangan
e.    Pakai sarung tangan
f.      Membaca kembali daftar obat pasien mengenai obat yang diberikan dan cara pemberiannya.
g.    Mengambil semprit dan jarum dalam tempatnya.
h.    Melarutkan obat yang diperlukan
i.      Semprit serta kapas alcohol dimasukkan kedalam bak semprit yang tersedia dan langsung dibawa kepasien
j.      Membebaskan daerah yang akan ditusukkan
k.    Mendesinfeksi kulit dan meregangkan dengan tangan kiri.
l.      Menusukkan jarun dengan lubang menghadap keatas dan membuat sudut antara 150-200 dengan permulaan.
m.  Obat disemprotkan sampai terjadi gelembung pada tempat tersebut.
n.    Menarik jarum dengan cepat daerah disuntikkan tidak dihapus dengan alcohol, tidak dilakukan penekanan.
o.    Melihat reaksi setelah jangka waktu tertentu pasien dirapikan dan alat diibereskan
p.    Mencuci tangan

4)    Tahap terminasi
a.    Posisi suntikan tepat, pada lengan bagaian bawah bagian dalam atau tempat lain yang dianggap perlu tidak ada darah
b.    Sterilitas tetap terjaga..
c.     Daerah suntikan tampak gelembung dan pucat (pori-pori jelas)

1 komentar: